Sebagai seorang muslim, kita mengimani bahwa seluruh ajaran yang dibawa para Nabi, mulai dari Nabi Adam ‘alaihissalam sampai kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam adalah satu, yakni Islam dengan mentauhidkan Allah Subhanahuwata’ala semata. Tidak ada Tuhan yang pantas untuk diibadahi selain Allah dan tidak ada pula sekutu dan tandingan bagi-Nya. Selain itu setiap para Nabi yang diutus kepada kaumnya, selalu mengkhabarkan kepada kaumnya tentang kedatangan Nabi terakhir di penghujung zaman yakni Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam. Dan itu mereka tulis dalam kitab-kitab mereka dimana nama Nabi Muhammad dalam Injil tertera dengan jelas, baik yang masih berupa lembaran-lembaran (sukhuf) maupun dalam kumpulan lembaran yang sudah berbentuk kitab, yakni Taurat dan Injil. Semuanya tertulis jelas tanpa samar dengan menyebutkan namanya yakni “Muhammad” dan menyebutkan sifat-sifatnya berikut ciri-ciri fisiknya. Hal tersebut diberitakan Allah Subhanahuwata’ala di dalam Al-Qur’an surat Al-A’rof ayat 157-158 sebagai berikut:
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آَمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (157) قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (158)
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. Katakanlah: “Wahai sekalian manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”. (QS. Al A’rof: 157-158).
Nabi Muhammad Dalam Injil
Di dalam ayat Al-A’rof di atas dengan jelas Allah Subhanahuwata’ala menyatakan bahwa berita kedatangan Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam sudah dikhabarkan dan tertulis dalam kitab Taurat dan Injil. Dan itu memang bisa dibuktikan, dimana nama Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam terdapat di dalam AlKitab (the original Hebrew scriptureas), tepatnya dalam Song of Solomon 5:16 yang teks aslinya berbahasa Ibrani (Hebrew) tertulis sebagai berikut:
חכו ממתקים וכלו מחמד ים זה דודי זה רעי בנות ירושלם
dibaca: “Hikko Mamtakkim Dhekhullo Muhammadim, Zeedodi Vezer’i Benoq Yerussalam”
artinya: “Teramat manis tutur katanya; Ya, dia adalah Muhammad. Dia adalah kekasihku, dan dia adalah temanku, wahai putera-puteri Yerusalem.”
Untuk membuktikan apakah kata “מחמד” adalah benar artinya Muhammad, silahkan cek secara online di situs yang jadi acuan referensi terjemahan dunia yakni www.freetranslation.com, pilih bahasa Hebrew dan terjemahkan ke bahasa Inggris (English), lalu masukkan kata “מחמד”, hasilnya silahkan Anda lihat sendiri.
Namun, tangan-tangan kotor para pendeta mereka, baik dari kalangan Yahudi dan Nasrani telah merubah-rubah isi kitab-kitab mereka (Zabur dan Injil) dengan cara mengganti, menambah dan menguranginya, termasuk ayat dalam Song of Solomon surat 5 ayat 16 ini atau versi Injil Indonesianya Kitab Kidung Agung 5:16, dimana kata “Muhammad” mereka hapus dan diganti dengan sebutan lain, yakni:
Nama nabi Muhammad dalam Injil versi Inggris
“His voice and speech are exceedingly sweet; yes, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem.”
atau
Nama Nabi Muhammad dalam Injil King James Version
(English Translation)
“His mouth is most sweet: yea, he is altogether lovely. He is my beloved, and he is my friend, O daughters of Jerusalem.”
atau
Nama Nabi Muhammad dalam Injil bahasa Indonesia
“Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai putera-puteri Yerusalem.”
SEHARUSNYA TERTULIS:
“His voice and speech are exceedingly sweet; yes, he is Muhammad. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem.”
atau
“His mouth is most sweet: yea, he is Muhammad. He is my beloved, and he is my friend, O daughters of Jerusalem.”
atau
“Kata-katanya manis semata-mata, dia adalah Muhammad. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai putera-puteri Yerusalem.”
Sungguh Allah telah mengkhabarkan kepada kita umat Islam bahwa sebenarnya kaum Yahudi dan Nasrani telah mengetahui kedatangan Nabi terakhir ini Shalallahu’alaihi wasallam jauh-jauh hari karena itu tertulis jelas di dalam kitab suci mereka sendiri. Dan mereka mengenal sosok Nabi terakhir ini Shalallahu’alaihi wasallam seperti mereka mengena anak-anak mereka sendiri, bahkan lebih mengenalnya lagi. Hal ini Allah Subhanahuwata’ala sendiri di dalam Al-Qur’an,
Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 146)
Akibat perbuatan tangan-tangan kotor para pendeta mereka ini, makanya nama Nabi Muhammad dalam Injil dan berita kedatangan Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam tidak sampai hampir kepada sebagian besar umat Yahudi dan Nasrani, kecuali sedikit diantara mereka. Oleh karena itulah, maka akhirnya Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam diutus dan mengganti keberadaan kedua kitab ini dengan Al-Qur’an. Dan ulah tangan-tangan kotor para pendeta Yahudi dan Nasrani ini terhadap isi kitab mereka diabadikan dalam Al-Qur’an dalam berbagai surat, diantaranya sebagai berikut:
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat).” (QS. Al Maidah: 13)
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al Baqarah: 79)
وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui. ” (QS. Ali Imron: 78)
Oleh karena itu, terbuktilah sekarang bahwa ada nama Nabi Muhammad dalam Injil. dan jelaslah sekarang bahwa setiap ajaran yang ada dalam kitab-kitab sebelum Al Qur’an seperti Taurat, Zabur dan Injil, umat Islam hanya wajib sekedar mengimaninya saja dan tidak diwajibkan untuk mengamalkannya, karena ajaran Islam sudah menghapusnya (menaskh-nya) dan menggantikannya dengan Al-Qur’an.
Terakhir, salah satu bukti tambahan yang mengkhabarkan bahwa kitab-kitab sebelumnya (Zabur) sudah kotor dan tidak putih bersih lagi, adalah hadits di bawah ini dimana dalam riwayat yang shahih ini menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menegur Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu saat beliau radhiallahu’anhu melihat-lihat lembaran taurat di tangannya, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَفِي شَكٍّ أَنْتَ يَا بْنَ الخَطَّابِ؟ أَلَمْ آتِ بِهَا بَيْضَاءُ نَقِيَّةٌ؟! لَوْ كَانَ أَخِيْ مُوْسَى حَيًّا مَا وَسَعَهُ إِلاَّ اتِّبَاعِي رواه أحمد والدارمي وغيرهما.
“Apakah dalam hatimu ada keraguan, wahai Ibnul Khottob? Apakah dalam taurat (kitab Nabi Musa, pen) terdapat ajaran yang masih putih bersih? (Ketahuilah), seandainya saudaraku Musa hidup, beliau tetap harus mengikuti (ajaran)ku.”
(HR. Ahmad 3: 387, Ad Darimi dalam Al Muqoddimah, 1:115-116, Al Bazzar dalam Kasyful Astar 1: 78-79 no. 124, Ibnu Abi ‘Ashim dalam As Sunnah 1: 27 no. 50, Ibnu ‘Abdil Barr dalam Jaami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlih, Bab Menelaah Kitab Ahli Kitab dan Riwayat dari Mereka 1: 24)
Demikianlah bukti tentang tertulisnya nama Nabi Muhammad dalam Injil maupun Taurat. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya dan makin mempertajam iman kita terhadap dien yang haq ini.
Sumber: islamarticle.net
Sumber: http://suaramedia.org/