KISAH NABI ISA A.S MENGHIDUPKAN ORANG MATI


Isa terus melakukan da’wahnya. Ia didukung oleh mukjizat dari Allah SWT. Nabi Isa mampu membuat bentuk burung dari tanah kemudian ia meniupnya, maka tanah itu menjadi burung dengan izin Allah SWT. Selain itu, ujung bajunya yang sederhana jika tersentuh orang yang sakit, maka orang itu akan sembuh. Bahkan jika Isa meletakkan tangannya di atas mata orang yang buta atau orang yang terkena sakit belang niscaya ia akan sembuh. Jadi, Nabi Isa didukung oleh mukjizat yang luar biasa. Bahkan beliau mampu menghidupkan orang-orang yang mati dari kuburan mereka sehingga mereka keluar dalam keadaan hidup dengan izin Allah SWT.
Kaum Nabi Isa yang pandai berdebat sangat mengingkari adanya ruh dan hari kebangkitan. Oleh karena itu, mereka meminta Nabi Isa untuk menghidupkan orang yang sudah lama mati. Nabi Isa menyanggupinya untuk meyakinkan mereka yang terlampau mengagung-agungkan akal pikiran. Mereka kemudian beramai-ramai menunjukkan sebuah kuburan tua yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

”Putra Maryam, kalau kamu memang benar utusan Tuhan, coba hidupkan orang ini! Seperti kami ketahui, tubuh orang ini sudah ditimbun tanah beberapa tahun lalu. Rambut dan dagingnya kami yakin sudah habis dimakan cacing. Tulang-tulangnya sudah terlepas dan hancur berantakan,” tantang salah seorang pemimpin Bani Israil, tangannya mengarah ke kuburan. ”Kamu jangan harap bermimpi di siang bolong, wahai Isa! Jika kamu bisa, kami baru percaya kepada dirimu dan Tuhanmu,” celetuk yang lainnya dengan nada sinis sembari berkacak pinggang. Kawan-kawannya memberi dukungan melalui isyarat bahasa tubuhnya.
”Baiklah, akan saya bangunkan orang ini atas izin Allah SWT,” jawab Nabi Isa, terlihat tenang.

Nabi Isa langsung bermunajat kepada Allah SWT. Usai berdo’a, Nabi Isa mendekati kuburan, lalu mengarahkan kedua tangannya. Ia memangil-manggil penghuni kubur. Seketika orang yang sudah mati itu hidup kembali. Jasad dan anggota tubuhnya tetap utuh dan masih lengkap, sama seperti dulu ketika ia hidup. Ia bisa berbicara dengan orang-orang yang hadir, terutama dengan Nabi Isa.
”Apa kalian sudah percaya dengan adanya hari kebangkitan atau hari akhir?” tanya Nabi Isa.
Orang-orang Bani Israil tidak ada yang berani bersuara. Mereka serempak bungkam. Mereka masih kaget melihat peristiwa yang baru saja dilihatnya. Seakan-akan mereka disergap perasaan percaya dan tidak percaya.

”Kami masih belum percaya dengan kenabianmu. Coba tunjukkan kehebatanmu yang lain!” pinta seseorang lainnya, suaranya setengah berteriak.

”Apa lagi yang ingin kalian minta?” tukas Nabi Isa.

”Perlihatkan kepada kami cara membuat burung hidup dari tanah liat.”

Nabi Isa kembali berdoa kepada Allah SWT. Selang beberapa menit, ia mengambil tanah liat yang ada di sekitarnya. Tanah itu dibuat seperti burung, lalu ditiup dan jadilah burung yang bebas terbang ke sana kemari.

”Ini bukti bahwa ruh itu ada pada setiap makhluk hidup. Sudahkah ini menunjukkan bahwa Allah SWT Maha Kuasa?” ucap Nabi Isa.

”Kami masih belum percaya kepadamu. Itu semua hanya permainan sihirmu. Dasar pembohong!” cetus masyarakat, lantas berbarengan meninggalkan Nabi Isa.

Menurut Lukman Hakim Zuhdi, Setiap nabi dan rasul dianugerahi mukjizat yang berbeda-beda oleh Allah SWT. Mukjizat adalah kejadian luar biasa untuk membuktikan kenabian dan kerasulan seseorang. Mukjizat yang diperlihatkan nabi dan rasul umumnya disesuaikan dengan kondisi umat pada zamannya. Pada masa Nabi Isa ’alaihis salam, masyarakat Bani Israil sedang dilanda penyakit materialis. Segala sesuatunya serba dinilai dengan uang, emas dan harta benda. Urusan dunia selalu dinomor satukan, sementara menyangkut keimanan, keagamaan dan bekal akhirat diabaikan.
Nabi Isa mendapat tugas utama untuk mendidik ruhani dan tauhid kepada umatnya yang senang membantah. Karena itu ia diberi beragam mukjizat dan keistimewaan oleh Allah SWT untuk menopang perjuangan da’wahnya. Mukjizat yang paling awal terjadi ketika ia masih bayi, bahkan sesaat setelah dilahirkan. Waktu itu ia sudah bisa berbicara secara lancar dengan manusia dewasa. Ia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan masyarakatnya.

Hal tersebut terkait dengan pelecehan dan fitnah yang dialamatkan kepada Ibunya, yakni Siti Maryam. Mereka menuduh Ibu Nabi Isa seorang pelacur dan wanita murahan. Sebab, Ibunya tidak pernah menikah dan tidak mempunyai suami, tetapi bisa hamil dan melahirkan seorang bayi. Dengan tegas Nabi Isa menyatakan bahwa Ibunya tidak pernah bersalah. Ibunya termasuk perempuan baik, saleh, suci, dan berasal dari keturunan terpandang yang diberkahi Allah SWT.

Tafsir Menghidupkan Orang Yang Sudah Mati

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. dan (Ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata”.(QS. Al Maidah, 5:110).

Para ahli tafsir mengatakan bahwa Nabi Isa menghidupkan empat orang. Pertama, al-Azir yaitu temannya. Kemudian dua orang anak laki-laki dari seorang tua, dan seorang anak perempuan satu-satunya dari seorang ibu. Mereka adalah tiga orang yang mati di zaman Nabi Isa. Ketika orang-orang Yahudi melihat hal tersebut, mereka berkata: “Engkau menghidupkan orang-orang yang mati dan kematian mereka tidak lama .Barangkali mereka tidak mati tapi mereka sekadar mengalami keadaan tidak sadarkan diri atau mati suri.” Lalu mereka meminta kepada Nabi Isa untuk membangkitkan Sam bin Nuh dari kematiannya.

Para ahli tafsir mengatakan bahwa Nabi Isa bertanya kepada mereka, “Di manakah kaum kuburkan Sam bin Nuh?” Mereka keluar bersama Isa sehingga mereka mencapai kuburan. Lalu Nabi Isa berdoa kepada Allah SWT agar menghidupkan orang yang mati di situ. Sam bin Nuh keluar dari kuburannya, dan rambut dikepala-nya tampak beruban. Isa berkata kepadanya: “Bagaimana rambut di kepalamu bisa beruban, sementara di zamanmu kau tidak ada uban,” Sam berkata: “Ya Ruhullah, aku mendengar engkau berdoa untukku lalu aku mendengar suara yang mengatakan, aku akan mengabulkan wahai Ruhullah. Aku mengira bahwa kiamat telah tiba. Karena takutnya kepada hal itu sehingga rambut di kepalaku beruban.”

Apa pun yang dikatakan berkaitan dengan cerita itu yang menyebutkan tentang bagaimana Nabi Isa menghidupkan orang-orang yang mati, namun kita tidak mengetahui konteks Al-Qu’ran serta perincian-perincian yang menjelaskan hal tersebut. Allah SWT hanya menyebutkan bahwa Isa menghidupkan orang-orang yang mati dengan izin-Nya. Kita percaya bahwa Nabi Isa mampu menghidupkan mereka tetapi kita tidak mengetahui apakah mereka mati kembali setelah dihidupkan atau mereka sempat menjalani kehidupan selama beberapa saat.

Sumber: islam-paripurna.com
Sumber: http://suaramedia.org/

Labels: islamik, tazkirah
Back To Top